Oke kali ini saya akan share pengalaman saya pada bulan yg sama masih di RSIA ASIH tetapi dengan dokter yg berbeda.
Pertama kali kunjungan saya ke RSIA ASIH dengan Dr. Benny Johan A.M. Sp. OG Pada tanggal 5 Juni 2016. Bagi yg belum baca postingan saya tentang dokter ini, cuss bisa dilihat Disini
Kali ini saya datang kembali tanggal 30 Juni 2016. Saat itu saya sedang tidak enak badan, saya fikir sekalian mau cek ke dokter dan sekalian coba - coba dokter baru. Berbekal rekomendasi dari suster waktu saya pertama kali datang ke RSIA ASIH dan informasi dari internet yg katanya Dr Nurwansyah Sp.OG sangat rekomen, saya pun mendaftar dengan Dokter itu. Dr Nurwansyah hanya praktik di RSIA ASIH hari senin, selasa dan kamis pukul 15.00 - 20.00, bagi yg bekerja masih bisa konsultasi dengan Dokter ini di malam hari. Hanya saja katanya antriannya puanjaanggg sekali, sehingga harus sabar - sabar yaa menunggu giliran.
Benar saja, menunggu nya harus banyak bersabar. Saat itu saya datang pukul 2 siang agar bisa mendapat giliran lebih cepat. Karena walaupun kita mendaftar lewat telephone, nomor antrian yg sesungguhnya didapatkan pada waktu kita sudah tiba disana. Saat itu saya mendapat nomor 11 ( Padahal sudah datang pukul 2 loh -____- ), dan pukul 3 sore Dr Nurwansyah belum kunjung tiba. Saya tanya suster katanya ada tindakan sehingga telat sampainya. Seingat saya si Dokter akhirnya sampai sekitar pukul 4 lewat, dan saya menunggu giliran dipanggil lumayan lama.
Pukul 5.45 akhirnya saya dipanggil juga.
Dr Nurwansyah kelihatan sudah agak tua ( rambutnya sudah memutih ) dan kelihatan professional sekali.
Ketika saya masuk, ada 2 suster yg stand by sebagai aasisten si Dokter ( Dulu dengan Dokter Benny hanya ada 1 suster yg mendampingi ). Begitu masuk saya langsung disuruh berbaring untuk di USG melalu perut. Sudah dioleskan cairan oleh suster, ternyata si Dokter menerima telephone dari (mungkin) pasiennya dan dia angkat lalu berbicara sekitar 2 menitan ( Saya menunggu sabar setelah cairan itu dioleskan di perut saya loh ). Setelah dia selesai dia mulai USG perut saya, sekilas dia lihat gak ada gangguan, gak ada MIOM, usia kira - kira 7minggu, denyut jantung bagus, janin bagus dan yakkk selesai. Lohh kok cepet banget ya? Hehe.. Saya fikir mungkin memang janin saya masih terlalu kecil untuk dicek lebih dalam. Dan yg membuat kurang nyaman adalah si Dokter terlalu menekan terlalu kencang di perut saya agar dapat melihat janin saya yg masih kecil itu. ughhtt..
Setelah selesai di USG, saya kembali ke tempat duduk didepan si Dokter. Saya menunggu Dokter menulis - nulis di buku saya sambil dia info obat/vitamin apa saja yg akan dia berikan ke saya. Setelah itu dia langsung bilang nanti kembali lagi 1 bulan kemudian.
Dok Dok Dok... gak mau tanya keluhan saya atau ada yg mau saya tanyakan?? Buru - buru banget...
Saya saat itu sudah membawa banyak list pertanyaan yg saya mau tanyakan hasil googling dan apa yg saya rasakan 1 bulan terakhir. Kurang lebih begini list nya :
- Pengaruh make up pada janin?
- Olahraga apa yg boleh saya lakukan selama hamil muda? ( boro olahraga, bangun pagi aja susah. Haha )
- Sering pipis itu apakah wajar?
- Suka perih lambungnya, walaupun setelah 1 - 2 jam makan.
- Apakah harus pakai baju yg longgar selama hamil?
- Boleh gak pakai 2 dokter di 2 RS yg berbeda, karena ASIH jauh.
- Seusia kandungan saya, perkembangan apa yg sedang terjadi pada bayi saya?
- Apakah saya boleh naik pesawat ketika usia kandungan saya 5 bulan? ( karena ada teman menikah di Lombok bulan September )
- Boleh bepergian jauh selama hamil muda? dengan mobil, kereta, atau lainnya? Karena saat itu mendekati Lebaran.
Ya memang semua pertanyaan saya standard banget dan mungkin bisa di googling di internet. Cuma kan kita udah bayar mahal Dokter, jadi boleh dong dengar pendapat dari dia langsung???
Tapi karena si Dokter menunjukkan sikap yg terkesan buru - buru, saya hanya sempat menanyakan 2 hal ( Sering pipis & rencana perjalanan saya di September itu ) lalu si dokter langsung tutup buku Ibu seolah menandakan konsultasi sudah selesai. Seketika saya ilfil dan lupa dengan semua list pertanyaan saya dan gak pake lama saya keluar dari ruangan Dr Nurwansyah dengan kecewa.
Maaf ya Buibu pasien Dr Nurwansyah, mungkin kalian cocok dengan Dr itu tapi kok saya mengalami hal yg kurang mengenakan ya dengan dia? Padahal si suster yg dulu pertama kali itu rekomendasiin dia banget lohh. Katanya sabar lah, pro normal lah, walaupun rame tapi gak buru - buru lah. Tapi yg saya alami malah kebalikan dari omongan suster itu. Atau karena saya sebelumnya sudah konsultasi dengan Dr Benny dan skrg baru datang ke Dr Nurwansyah makanya seperti itu?? Wallahualam. Hehe
Saya rasanya didalam ruangan tidak lebih dari 10 menit, dikurangi dia tlpan dengan pasien sekitar 2 menit jadi saya konsultasi mungkin hanya sekitar 6 - 8 menit??? Berbeda sekali dengan Dr Benny yg hampir 30 menit dan dengan sabar menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan saya yg newbie masalah perhamilan ini. Pokoknya saya ingat belum sampai jam 6 saya sudah keluar ruangan yg bertepatan dengan waktunya adzan maghrib.
Karena alasan itulah saya tidak kembali lagi ke Dr Nurwansyah dan tidak kembali lagi ke RSIA ASIH karena lokasinya yg lumayan jauh dari lokasi rumah saya.
Untuk kedatangan saya yg kedua, berikut perincian biayanya :
- Biaya Administrasi IDR 65,000
- Biaya peralatan USG 2D IDR 200,000
- Konsultasi dengan Dr Nurwansyah IDR 295,000 ( Lebih murah dari Dr Benny. Kenapa ya? Padahal Dr Benny lebih muda )
- Biaya print USG 2D IDR 75,000
- Biaya Obat - obatan IDR 196,650 ( Folavit IDR 32,190 30 butir dan Osfit DHA softcap IDR 164,460 30 butir )
In total di kedatangan kedua kali saya, saya membayar IDR 831, 700
Hampir selisih 500rb lohh dengan kedatangan saya yg pertama. Bedanya kalau saya perhatikan di harga obat yg diberikan. ( Klik Disini untuk membandingkan biaya saya pertama kali datang ke RSIA ASIH )
Kesimpulan kedatangan saya yg kedua kali ini ke RSIA ASIH saya rangkum sebagai berikut :
- Dokter tua belum tentu lebih baik dari Dokter yg muda.
- Dokter yg kondang alias banyak pasiennya menyebabkan antrian panjang dan kalian harus sabar - sabar ya antri untuk konsultasi. Konsultasi aja susah apalagi mau contact emergency ke handphone pribadinya???
- Masalah cocok dengan dokter itu bagi saya sangat relative sekali. Ada yg senang di emong, ada yg suka to the point, ada yg suka di atur, ada yg suka dokter santai dan membebaskan pasien, dll. Jadi untuk masalah Dokter ini kalian harus coba - coba mencoba sampai menemukan yg pas yaa.
- Pertimbangkan Dokter yg mau dihubungi ke handphone nya in case of emergency. Saya gak kebayang malam - malam saya mengalami kontraksi atau apapun dan bingung harus bagaimana kalau bukan tanya ke dokter?
Berikut ini hasil USG kedua saya :
Saya gak ngerti liatnya gimana dan gak tertarik nanya mendetail ke dokternya juga. Hehe
Sekali lagi saya tekankan, ini pengalaman saya pribadi yaa. Bukan bermaksud menjatuhkan atau apapun. Tanpa saya Dr Nurwansyah pasiennya sudah buanyakkkkk banget. Dan yg pasti pasien - pasien itu pasti sudah cocok dan tidak mengalami yg saya rasakan. Hehe
Be Happy As Always,
Love...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus