Selasa, 18 Oktober 2016

Pentingkah resepsi pernikahan? Plus Minus mengadakan resepsi pernikahan.

Hayoo... hampir semua calon bride pasti maunya di rayakan kaan? Sekali seumur hidup, kenang - kenang atau mungkin sudah cita - cita dari kecil.

Disini saya mau cerita menurut versi saya sendiri ya. Jadi mohon yg tidak setuju harap di ignore saja postingannya. Mengapa? Karena masing - masing orang berbeda dari sisi pemikiran, kondisi keungan, kondisi keluarga, dll.

> Ada yg materinya melebihi gunung galunggung sampai bingung mau dibuang kemana. Saya kalau jadi dia sih udah pasti deh mau nya resepsi 7 hari 7 malam ala Nazar dan Muzdalifah. Hihihii
> Mungkin dia anak pertama, jadi tuntutan dari orang tua maunya di rayakan. Kebayang kan kalau permintaan orangtua di tolak?
> Karena adat yg mau nikah harus dirayakan secara adat? Ini mungkin banyak yg mengalami juga ya? saya jujur kurang tahu. alias sotoy. hehe

Kalau dari saya pribadi, setelah melewati resepsi pernikahan kok rasanya sudah gitu aja yaa. Memang ada kepuasan tersendiri tapi nothing special alias kita membuat pesta untuk menyenangkan orang lain. hihihiii.. Berikut ini plus minus resepsi pernikahan menurut saya dan suami :

Minus nya dulu ya. Hihihi

1. Sayang uang sayang uang. Hahaha... Uang yg sudah dikumpulkan, habis begitu saja untuk pesta 1 hari yg tidak sampai 24 jam. Apalagi mendekati H-7, pengeluaran semakin susah di rem dan ada saja pengeluaran tambahan.

2. Semakin banyak undangan, semakin tidak intim pernikahan tersebut. Coba kita hitung matematika. acara resepsi 2 jam atau 120 menit. Undangan sebanyak 600 yg berarti 1200 orang yg akan hadir.  Kita bagi 2 jam / 120 menit : 600 undangan = 0,2 menit. Berarti 1 undangan yg notabene datang berdua, hanya diberikan waktu maximum 12 detik untuk memberikan ucapan kepada 2 orang mempelai dan 4 orang orangtua mempelai. Jadi gak heran memang resepsi kebanyakan hanya salam - salaman saja. Gimana kalau yg mau selfie bareng? photo keluarga? acara prosesi pengantin masuk pelaminan? lupakan waktu bersenda gurau dengan teman baik / bridesmaid, karena sudah pasti tidak akan ada waktu. hehe

Resepsi saya kemarin hanya mengundang 200 undangan sudah termasuk keluarga yg artinya sekitar 400 orang yg hadir. Itupun saya merasakan sekali saya tidak bisa intim dengan teman - teman dekat yg saya undang, karena sudah dikejar waktu WO untuk photo, lempar bunga, bersalam - salaman, dll dll.

Saya yg menyukai konsep intim dengan tamu undangan rasanya kurang cocok dengan resepsi ini. Saya lebih menyukai acara dilakukan dengan keluarga dekat dan teman dekat saja, sehingga banyak waktu untuk berbicara dan mengobrol dengan orang - orang yg saya kasihi. Sebagai contoh acara lamaran saya kemarin yg rasanya pas di hati. Yg belum baca coba di intip yaa acara lamaran saya kemarin di link berikut ini >>  Lamaran Sinta & Adhi

3. Satu hari tidak sebanding dengan pengorbanan persiapan 1 tahun. Nah ini pasti sudah tau kan rasanya capek dateng ke wedding fair, capeknya berdebat dengan cami dan orangtua, capeknya memikirkan biaya - siapa saja yg mau diundangan - kue mana yg lebih cantik - vendor mana yg lebih baik, antri ke sanggar terbaik untuk diberikan penjelasan, dll. Sedangkan hari H berjalan sangat cepat... Setelah akad nikah, kita harus langsung siap - siap retouch untuk sesi photo studio dan mulai resepsi.

4. Begitu banyak cobaan hari H. 
> Acara yg tidak sesuai rencana. Kemarin saya sempat hujan besar sebelum resepsi, sedangkan pernikahan saya berkonsep outdoor. Kebayang kaannn deg deg annya seperti apa? hahha .
> Banyak yg datang tidak ya? Ini perasaan yg sempat saya fikirkan dalam hati. Belum lagi saat ini banyak yg minta diundang tapi ternyata hari H tidak datang, malah orang - orang yg saya fikir tidak akan datang ternyata malah datang lohh.
> Makanannya cukup gak yaa untuk semua tamu undangan? ini juga perasaan yg sempat saya khawatirkan.
> Vendor yg ternyata kurang profesional. Ini nih yg bisa bikin mood kita kadang bete. Kebayang gak kalau WO kita ternyata gak gitu profesional? make up untuk keluarga datangnya telat? Makan siang untuk vendor tidak dibagikan? Haha... itu salah 3 cobaan saya selama hari H. Untung nya semua hal tersebut tidak membuat senyum saya merekah sepanjang hari karena begitu bahagia menjadi princess sehari semalam, ditemani para sahabat yg menjadi bridesmaid dan suami yg tercengang melihat saya yg katanya manglingin. duh jadi malu... hihihiii


Sebenarnya banyak minus lainnya lagi, tetapi menurut saya itu top 4 minus menurut saya.


Sekarang Plus nya nihhh... tenang pasti ada kok.

1. Bahagia yang tak terhingga. Saya sebutkan yaa bahagia yg saya rasakan apa saja.
> Kita jadi pusat perhatian dan selalu dipanggil cantik. *tersipu - sipu malu
> Bahagia pasangan kita pangling melihat kita di hari H.
> Bahagia banyak orang yg bilang konsep nikahnya manis ( walaupun menurut saya bnyk yg kurang karena saya perfectsionist )
> Bahagia banyak yg bilang makanannya enak - enak dan gk kekurangan laah semua undangan.
> Bahagia melihat saudara dan teman - teman yg sudah susah susah hadir di malam minggu yg mendung manja saat itu. hihihiii

2. Ada kenangan yg tidak akan terlupakan. Ini sih sudah pasti yaa. Hanya bagi saya saat - saat perjuangan mempersiapkan hari H, suka - duka, proses ijab wabul, sampai malam pertama ( ooppss ) itu tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Dan kenangan tersebut bukan hanya dalam memori tapi bisa saya lihat pada photo - photo selama hari H, photo selfie ketika persiapan / ketika di wedding fair, video, sampai brosur pernikahan dan tagihan - tagihan semua saya simpan rapi untuk saya ceritakan kepada anak dan cucu saya nanti. Sampai saya simpan baju pernikahan saya dan cincin tunangan saya, siapa tau anak saya nanti mau diwariskan. hehe

3. Membanggakan keluarga. Pastinya orangtua akan bangga dan bahagia ya melihat anaknya menikah. Keluarga juga bangga bisa menyambut saudara yg datang karena menjadi ajang kumpul / reuni keluarga dekat / keluarga jauh sekalipun. Tapi, bukan berarti kalau kalian tidak resepsi orang tua tidak bangga / bahagia ya guys. sekali lagi masing - masing orang kondisi nya berbeda - beda.

4. Dapat hadiah dari teman tecinta dan angpao untuk biaya honeymoon. Nah ini nih yg disukai ciwi - ciwi. Heheh. Siapa sih yg gak suka dapat hadiah banyak? Plus buka angpao dari tamu - tamu yg bisa kalian gunakan untuk memulai rumah tangga / sebagai modal buat perjalanan honeymoon kalian? Hanya.... jangan berharap balik modal ya guys hahaha.. Karena konon katanya hampir tidak ada lagi saat ini yg nikah di gedung / hotel yg bisa balik modal. hihihiii


Yakk itu top 4 plus nya menurut saya loh. Saran dari saya, sebelum kalian memutuskan untuk menikah coba difikirkan baik - baik apakah akan diadakan resepsi / hanya akad nikah dan makan keluarga saja. Atau apabila kalian yg suka sekali traveling, kalian gunakan uangnya untuk jalan - jalan keliling Indonesia / Keliling dunia bersama suami tercinta?

Andai saya bisa mengulang waktu, saya akan memilih pernikahan saya hanya akad nikah yg diakhiri dengan makan dengan keluarga dan teman dekat saja. Lalu pergi honeymoon ke destinasi impian dengan suami selama sebulan penuh!!


Be Happy As Always,
Love...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar