Kamis, 22 Desember 2016

Pendarahan pada saat kehamilan 2 bulan

Setelah sekian lama akhirnya mood saya untuk menceritakan pengalaman yg satu ini muncul juga. hehe.

Once upon a time. Hari sabtu super cerah gk ada hujan gk ada geledek tiba - tiba saya merasa bagian kewanitaan saya agak basah. Rasanya seperti baru saja datang bulan. Saat itu saya sedang nonton TV sambil menelpon teman saya. Sambil telephone, saya mengintip kedaerah kewanitaan saya. Kaget karena sudah mulai penuh dengan darah segar yg warnanya merah sekali ( bukan seperti darah darang bulan ). Saya langsung berdiri agar darah tidak mengenai kasur saya, dan darah pun menetes yg membuat saya semakin panik.

Karena keadaan sedang hamil dan tidak mempunyai stock pembalut, saya langsung meminta suami saya membeli pembalut segera. Sambil saya contact ke kakak saya apa yg harus dilakukan dengan keadaan seperti itu ( panik banget bowww ). Setelah kurang lebih 30menit drama menunggu pembalut, contact ke beberapa orang untuk menanyakan, daftar lagsung ke rumah sakit dan pesan taxi. Akhirnya saya langsung cuss ke Rumah Sakit untuk mencari aman mencari tahu. Saat itu rumah sakit yg saya kunjungi Rumah Sakit Hermina Daan Mogot.

Selama diperjalanan, saya mencoba menahan tangis saya.
Untung suami saya masih dalam keadaan tenang, sehingga dia menenangkan semua akan baik - baik saja. Jadi saya pun tidak terlalu tersedu - sedu. Hingga sampai di rumah sakit sekitar pukul 11, saya langsung ke klinik executive untuk daftar ulang. Kurang lebih percakapan setelah mendaftar seperti ini :

Suster : Ditunggu yah Bu, nanti akan kami panggil begitu sudah masuk antrian Ibu.
Saya : Masih lama gk sus? Soalnya saya pendarahan.
Suster : Oh Ibu pendarahan?
Saya : Ngangguk.
Suster : Sejak kapan Bu?
Saya : Baru saja sus, jam 10an tadi.
Suster : Flek saja atau darah segar Bu?
Saya : Sepertinya darah segar sus.
Suster : Kalau begitu Ibu langsung ke ruang bersalin ya, kita akan observasi terlebih dahulu apakah pendarahannya di mulut rahim atau didalam rahim.
Saya : Ok sus. ( terus mau nyosor kluar )
Suster : Ibu tunggu saja yaa, kita sedang ambilkan kursi roda.
Saya : Saya masih bisa jalan kok sus.
Suster : Jangan Bu, kita belum tahu pendarahannya dari mana. Sebaiknya Ibu jangan banyak bergerak dahulu.
Saya : Oke sus.

Lalu seketika saya merasa ini masalah serius sampai - sampai suster gk ngebolehin buat jalan. Rasanya udah pingin nangis banget sewaktu diperjalanan mau ke ruang bersalin. Hingga sampai di ruang bersalin, ada 1 suster yg membantu saya. Darah nya dibersihkan dan dimasukan alat ( yg katanya namanya corong bebek ) yg rasanya ya ampun sakit bangetttt deh.  Lalu dibersihkan suster sampai suster bilang, bahwa mulut rahim bersih yg berarti pendarahan dari dalam rahim. Sehingga harus menunggu dokter untuk di USG cek didalam rahimnya.

Saya menunggu agak lama skitar 15 - 20 menit, tapi dokter tak kunjung datang. Hati kacau, saya dan suami sudah tersedu - sedu khawatir debay kenapa - kenapa. Dan saat inilah saya baru merasakan benar - benar rasanya jadi seorang Ibu yg khawatir anaknya kenapa - kenapa. Sebelumnya saya masih merasa masih seperti single saja. Belum keluar jiwa keibuannya. hehe. Akhirnya suster menjemput karena dokter info di USG diruangannya saja. Jadi saya turun lagi ke bawah ke ruang praktek dokter.

Begitu saya masuk ruang dokter, dokter Dasep menenangkan dan disuruh langsung cek USG. Langsung dicek debaynya dan dimana pendarahannya. Info dari dokter ada 3 bagian didalam rahim tapi diluar ketuban yg mengalami pendarahan. Kemungkinan karena 2 faktor.

1. Kecapekan.
2. Hormon.

Kayaknya faktor kecapekan tidak mungkin karena saya banyak bolos kerja dan sedang mengurangi kegiatan saja alias beberapa hari sebelumnya kerjaannya makan tidur doang. Jadi faktor yg paling memungkinkan ya karena hormon. Dokter info kemungkinan kurang hormon progesteron.

Untungnya, ketika di shoot ke debay langsung melalu USG. Debay dalam keadaan sehat dan masih bergerak lincah. Yang menandakan debay tidak terganggu dengan keadaan pendarahan tersebut. Alhamdulillah.... Dari yg super panik, saya dan suami langsung tenang dan positive thinking lagi.

Lalu dokter mengharuskan saya bedrest full 2 minggu. Boleh di rumah sakit, boleh di rumah. Dan saya putuskan saya minta di rawat 1 - 2 hari sampai pendarahan benar - benar sudah tidak ada lagi baru saya istirahat dirumah.

Hal apa saja yg harus dilakukan apabila kalian mengalami pendarahan? Berikut ini beberapa tips dari saya ya :

1. Kalau keluar flek ( warna coklat ) ketika usia kandungan dibawah 2 bulan, itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mengapa saya bisa bilang begitu? Karena 2 teman saya mengalami hal tersebut, dan info dari dokter bahwa beberapa perempuan mengalami hal tersebut karena pembelahan nya sudah sempurna. Apabila flek kluar banyak dan terus menerus boleh segera cek ke dokter untuk lebih pastinya. Cuma biasanya perempuan kalau sudah keluar flek langsung pnginnya cek ke dotker untuk mengetahui alasan pastinya. Saya pribadi tidak mengalami flek ini.

2. Coba tenang, walaupun pasti gk bisa tenang. Hehe. Maksudnya adalah kita boleh panik, tapi jangan sampai kita sampai tidak tahu harus melakukan apa. Hindari tidak melakukan apa - apa karena bisa stress.

3. Apabila kalian punya no handphone dokter, segera telephone untuk mendapatkan tindakan pertama apa yg harus dilakukan. Kalau gak ada no dokter, ya langsung ke rumah sakit sajalah yaa biar tenang.

4. Tanyakan kepada saudara - saudara atau teman yg sudah berpengalaman hamil sebelumnya untuk sekedar sharing atau mungkin ada masukan - masukan tertentu. Seperti info saya sebelumnya, jangan diam saja karena bisa stress. Jadi better tlp / whatsap an jadi gk terlalu fokus dgn pendarahan.

5. Jangan tunda langsung ke dokter ya. Karena beberapa kondisi takutnya hal tersebut menggangu debay nya ( apabila pendarahan semakin melebar ).


Saya akhirnya menginap di rumah sakit 3 hari 2 malam. 1 malam masih di ruang bersalin, karena darah masih keluar. 1 malam lagi baru di ruang inap sebelum akhirnya pulang keesokan harinya. Sekedar info saja, di ruang bersalin itu sungguh sangat tidak nyaman banget. Pertama karena kasurnya super keras dan gak nyaman ( di desain khusus untuk Ibu yg akan melahirkan ). Kedua karena di ruang bersalin itu banyak Buibu yg sudah mau melahirkan, jadi kita bisa dengar ada yg teriak - teriak, ada yg menangis, ada yg lg kesakitan. Belum lagi mendengar suara detak jantung bayi, ada yg masih bagus ada yg sudah lemah. Hororrr pokoknyaa. Makanya saya minta buru - buru dipindahkan ke ruang inap sesegera mungkin. hehe. Tapi karena masih pendarahan belum boleh pindah agar suster bisa terus memantau keadaan saya.

Selama di rawat di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, saya diberi infus dan obat minum serta penguat yg dimasukan dari vagina. Beberapa kali di test darah untuk di cek HB dan lain - lainnya. Malah sempat ada salah hasil lagi dari lab yg menunjukan trombosit saya turun drastis dan leukosit saya tinggi sehingga harus di transfusi darah. Untung cek kedua kali hasilnya berbeda dan cek ketiga hasilnya masih bagus. Hadeuhhh... bikin panik.


Kurang lebih begitu pengalaman saya ketika kehamilan masuk di 2 bulan. Alhamdulillah saat ini sudah 8 bulan dan debay dalam keadaan sehat.

Yang kandungannya sehat, tetap terus dijaga ya. Jangan disepelekan dan terlalu dibawa terlalu santai. Tetap dijaga makanannya dan dijaga kondisinya.
Yang kandungannya sedang bermasalah atau mengalami morning sick yg parah, ingat cobaan itu pasti akan berlalu juga. Dan kita tetap harus bersyukur kita masih diberikan kehamilan, karena masih banyak diluar sana yg menunggu hamil sampai bertahun - tahun atau sampai mengeluarkan biaya yg sangat mahal untuk bayi tabung.

Mudah - mudah buibu lain gk mengalami hal yg sama seperti saya yaa. Dan mudah - mudahan semua buibu yg sedang hamil saat ini selalu diberikan kesehatan dan keselamatan sampai nanti waktunya melahirkan. Aamiin.


Be Happy As Always,
Love...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar